Rabu, 09 April 2008

Multiculture Education



Pendidikan multikultur mutlak diterapkan dalam proses pembelajaran siswa di Indonesia. Beragam kasus perselisihan yang menumpahkan darah akibat sentimen etnis, ras, golongan, dan agama, terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

Seiring dengan era desentralisasi pendidikan dan otonomi daerah yang bercirikan profesionalisme, demokratisasi, dan penghargaan terhadap Hak Asasi Manusia (HAM), mendorong proses perubahan sosial yang membawa masyarakat ke dalam kehidupan yang semakin kompleks dan plural.

Pendidikan multikultur mengisyaratkan bahwa siswa secara individual belajar bersama dengan individu lain dalam suasana saling menghormati, saling toleransi, dan saling memahami. Dalam konteks semangat pluralisme masing-masing harus mengambil bagian dalam menciptakan kehidupan yang damai. Nilai-nilai ini harus mempribadi pada para siswa, sehingga diharapkan semangat mengakui nilai-nilai kemanusiaan lepas dari latar belakang perbedaan individu, bukan saja dilaksanakan di sekolah, tetapi juga di lingkungan keluarga dan masyarakat.

Tidak ada komentar: