Sabtu, 15 Maret 2008

FENOMENA OPTIK : HALO



Halo adalah fenomena optik berupa lingkaran cahaya di sekitar Matahari atau Bulan.
Fenomena Halo matahari adalah lingkaran mirip pelangi yang mengelilingi matahari. Halo muncul saat cahaya matahari mengenai awan sirrus yang tinggi dan berisi banyak es, serta mengalami defraksi sehingga membentuk sebuah cincin cahaya. Halo adalah fenomena yang jarang terjadi di daerah tropis. Di benua Eropa dan sebagian benua Amerika sering terjadi dan dapat dilihat secara langsung dua kali seminggu. Halo pernah terjadi di kota Bandung, Indonesia pada pukul 10.00 pagi hingga 13.30 siang, tanggal 27 September 2007. Terakhir kali, fenomena ini terjadi di Makassar pada 29 Oktober 2007.

Pada umumnya halo melibatkan putaran radius 22° halo dan sundogs (Parhelia). Dalam gambar yang menunjukan matahari di kelilingi oleh 22° halo dan dilambungi (sisi) oleh sundogs. Parhelic circle adalah biasan cahaya kristal yang melapisi sundogs dan mengelilinginya. Kadangkala ia melapisi keseluruhan ruang langit dalam ketinggian yang sama dengan matahari. Pembinaan tangen ketinggian dan rendah (Upper Tangent arc and Lower Tangent arc) menyentuh secara terus dengan 22° halo sama ada di atas atau dibawah matahari. Pembuatan Lengkungan (Circumzenithal arc) akan terjadi di atas kristal tersebut.

Radius 22° gerhana matahari tidak kelihatan. Ia seperti helaian yang berlapis-lapis pada permukaan awan cirrus yang tipis. Awan ini sejuk dan mengandungi air kristal walaupun pada iklim yang sangat panas.
Halo selalu mempunyai diameter yang sama dalam posisinya di langit. Kadang-kadang hanya sebagian saja yang muncul. Semakin kecil cincin cahaya yang terbias muncul mengelilingi matahari atau bulan dihasilkan oleh korona dari lebih banyak tetesan air daripada dibiaskan oleh kristal es. Halo tidak berkaitan bahwa hujan akan turun.
Apabila ingin melihat halo pastikan kedua mata anda dilindungi dari pancaran matahari. Jangan sesekali memandang terus dan lama pada halo. Sembunyikan matahari dari penglihatan di balik kacamata hitam, bangunan atau apa-apa saja. Berhati-hati apabila mengambil gambar halo tanpa pelindung matahari. Halo sangat berbahaya untuk pengambilan gambar terus terutama dengan mengunakan kamera SLR. source: http://www.bpkpenabur-bdg.sch.id/science.htm

Tidak ada komentar: